KALIMAT TURUNAN
Dalam kajian bahasa dibedakan unsur bahasa
yang sederhana dan unsur yang kompleks. Dalam morfologi terdapat kata sebagai
objek kajian morfologi yang memiliki sifat yang demikian itu yang disebut
sebagai kata dasar atau kata turunan. Kata Dasar merupakan dasar pembentukan
kata turunan, kata turunan merupakan bentukan dari kata dasar.
Begitu pula dalam sintaksis. Kalimat
sebagai objek kajian sintaksis juga dibedakan atas kalimat dasar dan kalimat
turunan, kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat turunan mencakupi turunan
tunggal dan kalimat turunan majemuk. Kalimat turunan tunggal merupakan kalimat
kompleks yang terdiri atas satu klausa, sedangkan kalimat majemuk merupakan
kalimat kompleks yang terdiri atas dua klausa atau lebih. Jadi istilah dasar
dan turunan dilihat dari peranan dalam pembentukan.
Jenis Kalimat Menurut Jumlah Klausanya
Menurut jumlah klausa pembentuknya, kalimat dapat dibedakan atas
dua macam, yaitu kalimat tunggal, kalimat majemuk atau kalimat turunan.
Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang
mempunyai satu klausa. Karena klausanya yang tunggal maka dinamai kalimat
tunggal. Hal itu juga berarti hanya ada satu P(predikat) di dalam kalimat
tunggal. Seperti telah dijelaskan, unsur S dan P adalah penanda klausa. S dan p
selalu wajib dalam setiap kalimat.
Adapun O, Pel, dan Ket sifatnya tidak wajib
hadir di dalam kalimat, termasuk dalam kalimat tunggal. Kehadiran O, Pel, Ket
bergantung pada P. Jika P masih perlu dilengkapi, barulah unsur yang melengkapi
itu dihadirkan.
Contoh :
Kami mahasiswa Indonesia.
Jawaban anak pintar itu sangat tepat.
Mobil orang kaya itu ada delapan.
Kalimat tunggal dapt dilengkapi atau
diperluas dengan menambah satu unsur O, Pel, dan Ket. Jadi kalimat tunggal tidak harus berupa
kalimat pendek.
Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang
merupakan gabungan dua atau lebih kalimat tunggal. Hal itu berarti dalam
kalimat majemuk terdapat lebih dari satu klausa.
Perhatikan contoh diberikut ini.
v Seorang manajer harus mempunyai wawasan yang luas dan
S
P1
O1
harus menjunjung tinggi etika profesi .
P2
O2
v Anak-anak bermain layang-layang di
halaman kampusketika
S1
P1
O1
Ket
para dosen, karyawan, dan mahasiswa
menikmati hari libur .
S2
P2 O2
Contoh yang pertama disebut kalimat majemuk setara karena
mempunyai dua klausa yang setara/sejajar.Penanda yang memisahkan klausa dalam
kalimat majemuk setara antara lain konjungsi dan. Contoh yang kedua
disebut kalimat majemuk bertingkat karena klausa yang kedua merupakan perluasan
dari klausa pertama.Penanda yang
memisahkannya adalah konjungtor ketika.
Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara mempunyai ciri :
Dibentuk
dari dua atau lebih kalimat tunggal
Kedudukan tiap kalimat sederajat
Penghubung Klausa dalam Kalimat
Majemuk Setara
Jenis Hubungan
|
Fungsi
|
Kata Penghubung
|
Penjumlahan
|
menyatakan
penjumlahan atau gabungan kegiatan, keadaan, peristiwa, dan proses
|
dan, serta, baik, maupun
|
Pertentangan
|
menyatakan bahwa hal yang dinyatakan
dalam klausa pertama bertentangan dengan klausa kedua
|
tetapi, sedangkan, bukannya, melainkan
|
Pemilihan
|
menyatakan pilihan
di antara dua kemungkinan
|
Atau
|
Perurutan
|
menyatakan kejadian
yang berurutan
|
lalu, kemudian
|
Contoh kalimat majemuk setara :
Erni mengonsep surat itu dan Rini
mengetiknya.
Muridnya kaya, tetapi ia
sendiri miskin.
Engkau tinggal disini, atau ikut
dengan saya.
Ia memarkir mobilnya di lantai 3, lalu naik
lift ke lantai 7.
Kalimat Majemuk Bertingkat
Konstruksi kalimat majemuk bertingkat
berbeda dengan kalimat majemuk setara. Perbedaannya terletak pada derajat
klausa pembentuknya yang tidak setara karena klausa kedua merupakan perluasan
dari klausa pertama. Karena itu, konjungtur kalimat majemuk bertingkat juga
berbeda dengan konjungtur kalimat majemuk setara.
Penghubung Klausa dalam Kalimat Majemuk
Bertingkat
Jenis
Hubungan
|
Kata Penghubung
|
a. waktu
|
sejak, sedari, sewaktu, sementara, seraya, setelah, sambil,
sebelum, ketika, tatkala, hingga, sampai
|
b. syarat
|
jika(lau), seandainya, andaikata,
andaikan, asalkan, kalau, bilamana, manakala
|
c. tujuan
|
agar, supaya, untuk, biar
|
d. konsesif
|
walau(pun), meski(pun), sekali(pun),
biar(pun), kendati(pun), sungguh(pun)
|
e. pembandingan
|
seperti, bagaikan, laksana, sebagaimana, daripada, alih-alih,
|
f. sebab/alas an
|
sebab, karena
|
g. akibat/hasil
|
sehingga, sampai-sampai, maka
|
h. cara/alat
|
dengan, tanpa
|
i. kemiripan
|
seolah-olah, seakan-akan
|
j. kenyataan
|
Padahal, nyatanya
|
k. penjelasan/
kelengkapan
|
Bahwa
|
Contoh kalimat majemuk bertingkat:
Dia
datang ketika kami sedang rapat.
Lalu
lintas akan teratur andaikata pemakai jalan berdisiplin
tinggi.
Anda
harus bekerja keras agar berhasil.
Semangat belajarnya tetap tinggi walaupun usianya
sudah lanjut.
Aku memahaminya sebagaimana ia
memahamiku.
sumber :
No comments:
Post a Comment